Senin, 30 Juli 2018

Memanfaatkan Limbah Kulit Buah Kakao Untuk Pakan Ternak Murah

Hasil gambar untuk pakan kakao

Produksi kakao kita tempati rangking ke-3 didunia sesudah Pantai Gading serta Ghana. Dengan tingkat produksi sebesar 809. 000 ton sekarang ini, kakao Indonesia memasok sekitar 13, 6% keperluan kakao dunia. Tidak hanya membuahkan devisa, perkebunan kakao di Indonesia juga membuahkan sampah dalam jumlahnya yang besar, terutamanya berbentuk kulit buah kakao. 

Buah kakao terdiri atas kulit buah (75, 65%), biji (21, 74%), serta plasenta (2, 59%). Berdasar pada komposisi buah kakao itu, jadi saat produksi biji kakao Indonesia sampai 809. 000 ton sebetulnya kita juga membuahkan sampah kakao berbentuk kulit buah kakao minimal sekitar 2, 8 juta ton. Satu jumlahnya yang banyak sekali yang sebetulnya juga mempunyai kemampuan yang besar untuk digunakan menjadi pakan ternak. Kulit buah kakao fresh mempunyai kandungan nutrisi yang lumayan baik menjadi bahan pakan ternak, yaitu bahan keringnya sampai 88%, sesaat protein kasarnya seputar 8%. Akan tetapi menjadi bahan pakan ternak, kulit buah kakao mempunyai kekurangan terpenting jika dikasihkan menjadi pakan tunggal, yaitu karenanya ada zat theobromine pada kulit buah kakao. Theobromine adalah senyawa alkaloid yang pada batas spesifik bisa meracuni ternak. Zat ini disangka bisa menghalangi perkembangan mikroba rumen, hingga bisa turunkan potensi ternak didalam mengolah serta memakai nutrisi yang dikonsumsi. 
Biarpun kulit buah kakao bisa dikasihkan pada ternak dalam kondisi fresh sesudah dikerjakan pencacahan, untuk hindari beberapa hal yang tidak diharapkan kulit buah kakao semestinya difermentasi terlebih dulu sebelum dikasihkan pada ternak. Proses fermentasi kulit buah kakao memberi beberapa faedah, terpenting : 
Tingkatkan daya cerna serta kegemaran ternak (palatabilitas) pada pakan itu ; 
Tingkatkan kandungan protein serta serat kasar ; 
Mendesak dampak toksin zat theobromine ; serta 
Turunkan kandungan zat tannin, zat yang bisa menghalangi pencernaan. 
Bagaimana proses fermentasi kulit buah kakao? 
Untuk lakukan fermentasi kulit buah kakao kita membutuhkan beberapa bahan seperti berikut : 
Kulit buah kakao fresh dengan kandungan air seputar 85% ; 
Pupuk urea sekitar 6 kg untuk tiap-tiap 1 ton kulit buah kakao ; serta 
Probiotik starbio sekitar 3 kg untuk tiap-tiap 1 ton kulit buah kakao. Kita juga membutuhkan terpal untuk menaruh sesaat kulit buah kakao yang sudah digabung dengan beberapa bahan yang lain itu. 
Probiotik starbio merupakan koloni bibit mikroba (datang dari lambung sapi) yang dikemas dalam kombinasi tanah serta akar rumput sertadaun-daun atau ranting-ranting yang dibusukkan. Pada koloni tersebutt erdapat beberapa mikroba yang mempunyai manfaat spesial, contohnya Cellulomonasclostridium thermocellulosa (pencerna lemak), Agaricus serta coprinus (pencerna lignin), dan Klebssiella serta Azozpirillum trasiliensis (pencerna protein). Probiotik starbio adalah probiotik an-aerob penghasil enzim pemecah karbohidrat (selulosa, hemiselulosa, lignin), protein danlemak. 

Sesudah semua bahan serta alat ada, cacah kulit buah kakao dengan ukuran 3-5 cm memakai parang atau alat pencacah spesial. Hamparkan terpal plastik serta keringkan kulit buah kakao yang sudah dicacah tersebut di atasnya dengan penyinaran matahari saat 6 jam atau sampai kandungan airnya sampai 70%. Setelah itu campur probiotik starbio serta urea ke cacahan kulit buah kakao yang sudah dikeringkan itu. Selimuti cacahan kulit buah kakao itu dengan terpal plastik lalu ikat erat. Biarlah proses fermentasi berjalan saat kira-kira dua minggu. 
Sesudah dua minggu, buka ikatan terpal plastik serta biarlah kulit buah kakao yang sudah difermentasi jadi kering terserang angin. Proses fermentasi yang sukses menunjukkan tanda-tanda seperti berikut : (i) permukaan irisan kulit buah kakao berwarna kecoklatan atau kehitaman ; (ii) bau manis seperti berbau tape. Fermentasi dipandang tidak berhasil jika hasil fermentasi bau amis atau busuk, kulit buah kakao berlendir, serta ada bintik kuning atau oranye pada permukaan kulit buah kakao. 
Jika hasil fermentasi kulit buah kakao sudah cukup kering, setelah itu giling memakai mesin penggiling tepung. Dengan begitu kulit buah kakao yang sudah difermentasi siap untuk dikasihkan pada ternak. 

Pemberian fermentasi kulit buah kakao pada ternak 
Beri kulit buah kakao yang sudah difermentasi pada ternak lewat cara mencampurkannya dengan air serta konsentrat. Diluar itu, semestinya ternak masih juga dikasih pakan hijauan seperti rumput atau leguminosa. 
Untuk sapi serta kambing, ukuran pemberian kulit buah kakao hasil fermentasi merupakan sekitar 2-3 kg/ekor /hari. Jika dikasihkan untuk ternak ayam, tepung kulit buah kakao hasil fermentasi dapat dikasihkan sekitar 22% dari ransum yang dikasihkan.

Sumber : https://www.petanihebat.com/fermentasi-kulit-buah-kakao-untuk-pakan-ternak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar